menjaga persamaan drajat
rasulullah s,a,w adalah pemimpin yang sangat memahami persamaan drajat. beliau tidak pernah bersikap diskriminatif terhadap siapa pun.
beliau tidak pernah melebihkan seseorang atas lainnya, beliau juga tidak pernah menuntut hak istimewa untuk dirinya sendiri, persamaan drajat bagi nabi allah muhammad s,a,w adalah sebuah keniscayaan. intinya, manusia secara umum adalah sama, yang membedakannya adalah tingkatan takwa. sehingga rasulullah s,a,w selalu mengajarkan kaum muslimin untuk bersikap rendah hati,
contohnya yang kuat harus melindungi yang lemah. majikan harus berlaku arif terhadap pembantunya dengan memberikan segala haq nya, yaitu duduk sama rata dan sama rasa, membantu dalam bersedekah, memanggil dengan panggilan yang baik, dan jangan menuduh orang dengan panggilan bid'ah begitu saja, cukup diam saja jangan membuly, tentang persamaan drajat.
rasulullah juga sering mencontohkan nya dalam kehidupan beliau sehari hari.
seperti suatu ketika di pasar, seorang pedagang dilindungi rasulullah s,a,w menarik tangan beliau,
lalu menciumya. lalu beliau muhammad s,a,w menarik balik tangannya seraya menegaskan," inilah yang dilakukan kaum persia terhadap raja mereka. sikap rasulullah ini menunjukkan bahwa beliau tidak mau menampakkan diri dalam gaya orang yang sok berkuasa. bahkan kepada para sahabatnya ia kerap kali mengingatkan,
"jangan aku dipuja, seperti orang orang nasrani memuja anak maryam, aku adalah hamba allah.
panggil aku cukup dengan memanggil panggilan hamba allah dan rasulnya."
sikap beliau ini sangat humanis apalagi saat beliau mengunjungi sahabatnya.
wa allahu 'alam bissowwab
jadi perbedaan dalam segala hal bagi diri manusia adalah sebuah keniscayaan, namun demikian, sikap toleransi dan tidak melebih lebihkan suatu kaum atau organisasi, dan untuk menyikapi perbedaan itu sendiri merupakan tauladan baik yang dicontohkan rasulullah s,a,w kepada umatnya, supaya umat islam saling menghargai sesama manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar